"Kau yakin akan menginap
digedung ini sampai besok
pagi, Bayu ?" tanya Rani sambil
mengibasngibaskan baju, pita merah yangg sedari tadi menalikan
legam rambutnya pun dilepas
karena basah. Bayu, berdiri
disamping gadis belasan tahun
itu, terlihat tengah mengamati
seluruh isi rumah tua yang kini
meneduhi mereka. Dinding
tanpa warna, loronglorong gelap dan
menyeramkan. Tapi tak ada
gedung lain disekitar ini, hanya
ada gardu pos kecil, pun di
perbatasan kampung
sebelah, terlalu jauh andai harus
kesana lagi, sedangkan hujan kian
deras diluar. Halilintar
bersahutan, nyaris tanpa jeda.
"Iya, Ran. Tak ada pilihan
lain. Gandeng tanganku !" jawab
Bayu lantas menarik tangan
mungil Rani, digenggamnya
erat. Keduanya adalah sahabat
karib, sama2 seneng
nglayap. Kali ini, liburan 3hari
sedianya akan mereka
manfaatkan untuk berpetualang
ke Bukit yang menjadi batas
kota dengan kampung mereka.
"Tapi...." mata Rani tertuju pada
sebuah ruang tanpa
lampu, dimana sekatsekatnya
hanyalah kaca bening
tinggi, meski tak menyentuh
langitlangitnya. Katakatanya
menggantung, Rani ragu
meneruskan.
"hahaha, kau takut ya Ran? kan
ada aku bersamamu." jawab
Bayu dengan tawa lantang, hingga
gaungnya memantul
ulang. Ah, Bayu ! tawamu kali ini
seperti sengaja hendak menguji
nyaliku. Walau jemariku erat
Kau pegang, tapi hatimu tibatiba aku
merasa tak mengenalimu
lagi, gumam Rani dalam gelisahnya.
"ya udah, kalau kamu semantap
itu. aku nurut" sahut Rani
kemudian. Suasana
hening, sesekali terdengar suara
daun pintu terbuka paksa oleh
terpaan angin, menghentak
ditiap ujung gerak. Semakin
mencekamkan malam. Tibatiba Bayu melepas
genggaman Rani, dan berjalan
menuju ke sebuah
kamar. Tangannya menyentuh
gagang pintu, diputarnya
berulangkali, tak berhasil
terbuka. Ia mundur beberapa
langkah, lantas... 'gubraakkk' daun pintu ambruk, ditendang
kaki kokoh Bayu.
"Ran, sini.. cepet. Kita duduk
dibagian ini. Lihat, ada bangkubangku
kecil dan meja kayu." Bayu
berteriak gembira, lalu berlari
kearah Rani. menuntun gadis itu
menuju ruang yang dia tunjukan
tadi. Rani masih tetap menahan
gusarnya, menyembunyikan
kedalam senyum, agar tak
terbaca oleh Bayu. Keduanya kemudian duduk
bersebelahan...
22/10/10
JEJAK BAYU DAN RANI #1
Oleh Ayunda Layla Prihapsari
Label:
ayunda layla prihapsari
JEJAK BAYU DAN RANI #2
Oleh Ayunda Layla Prihapsari
"Nyalain lilin donk,Ran.. korek
apinya disaku ransel sebelah
kiri." kata Bayu membuka
sunyi. Ia lalu berbaring disebelah
Rani yang masih duduk dengan bibir
gemetar. Tangan kanannya untuk
mengganjal kepala, sementara
jemari tangan kiri masih
digenggam Rani. Gadis itu
mengikut perintah Bayu. Ia
mulai mengeluarkan isi tas satu
persatu. Dua buah buku, alat
tulis dalam tepak kecil, alat
ibadah, senter, dll. Lilin
dinyalakan dan ditaruh diatas
meja segi empat usang itu. Rani
menghela nafas, sedikit lega
karena ada pijar
lentera. Ah, setidaknya ia bisa
menatap wajah sahabatnya yang
kadang menyebalkan itu.
"dasar gelo. tau begini, mending kamu ajak aku hujanhujanan saja diluar." gerutu Rani. Bayu yang lamatlamat mendengarnya, tersenyum geli.Tibatiba ada suara mengagetkan mereka, seperti panci jatuh. Rani ketakutan. ia menggeser posisinya lebih merapat ke Bayu. Dasar Bayu nakal, melihat karibnya panik, ia malah memasukkan sebuah benda kecil ke punggung Rani. kontan saja bocah itu menjerit ! tangan Rani meraih sebuah buku, dilemparkan didada Bayu, hampir saja mengenai wajahnya jika tangan Bayu tak segera menangkis.
"Bayuuuu...!!!" kali ini Rani teriak lebih kencang.
"Puas kamu ? awwas, besuk pagi. aku balas !" ancam Rani, dengan memanyunkan bibir dan mata agak melotot. Bayu terpingkalpingkal mendapati reaksi Rani begitu. Perlahan, Bayu membuka buku yang ditimpukkan padanya tadi. sementara Rani sudah sedikit tenang, membereskan ranselnya kembali.
"hahaha.. darimana kamu dapatkan gambargambarku ini Ran? wah diamdiam kamu pengagum lukisanku juga ya. tuch buktiya kamu kliping." ledeknya pada Rani sambil menunjukkan salahhsatu gambr yang ia buat setahun yang lalu. muka Rani memerah, untung Bayu tak melihatnya.
"jangan GR ya. aku kan cuman ngumpulin aja, buat temen aku kalo duduk diatas punggung kerbau. wkwkwk.." Rani menyangkal lembut.
"halaaah. mana ada maling ngaku !" balas Bayu sengit.
"pokoknya, tidak !! lagian, kalo udah tau aku maling, kenapa ditanya?. lain kali atiati nyimpennya ya." goda Rani menutupi kekalahannya. Mereka tertawa kemudian. Dua jam mereka habiskan waktu diruang itu. Hujan tak mau berhenti. Rani membangunkan Bayu yang baru saja memejamkan mata...
"dasar gelo. tau begini, mending kamu ajak aku hujanhujanan saja diluar." gerutu Rani. Bayu yang lamatlamat mendengarnya, tersenyum geli.Tibatiba ada suara mengagetkan mereka, seperti panci jatuh. Rani ketakutan. ia menggeser posisinya lebih merapat ke Bayu. Dasar Bayu nakal, melihat karibnya panik, ia malah memasukkan sebuah benda kecil ke punggung Rani. kontan saja bocah itu menjerit ! tangan Rani meraih sebuah buku, dilemparkan didada Bayu, hampir saja mengenai wajahnya jika tangan Bayu tak segera menangkis.
"Bayuuuu...!!!" kali ini Rani teriak lebih kencang.
"Puas kamu ? awwas, besuk pagi. aku balas !" ancam Rani, dengan memanyunkan bibir dan mata agak melotot. Bayu terpingkalpingkal mendapati reaksi Rani begitu. Perlahan, Bayu membuka buku yang ditimpukkan padanya tadi. sementara Rani sudah sedikit tenang, membereskan ranselnya kembali.
"hahaha.. darimana kamu dapatkan gambargambarku ini Ran? wah diamdiam kamu pengagum lukisanku juga ya. tuch buktiya kamu kliping." ledeknya pada Rani sambil menunjukkan salahhsatu gambr yang ia buat setahun yang lalu. muka Rani memerah, untung Bayu tak melihatnya.
"jangan GR ya. aku kan cuman ngumpulin aja, buat temen aku kalo duduk diatas punggung kerbau. wkwkwk.." Rani menyangkal lembut.
"halaaah. mana ada maling ngaku !" balas Bayu sengit.
"pokoknya, tidak !! lagian, kalo udah tau aku maling, kenapa ditanya?. lain kali atiati nyimpennya ya." goda Rani menutupi kekalahannya. Mereka tertawa kemudian. Dua jam mereka habiskan waktu diruang itu. Hujan tak mau berhenti. Rani membangunkan Bayu yang baru saja memejamkan mata...
Label:
ayunda layla prihapsari
18/10/10
GADIS DALAM KOTAK
Oleh Perempuan Di Keheningan
Mata beningnya menampung
gelisah
berlarilari mencari arah
mendekap sebuah Kitab
disebelah tangan lain menenteng boneka
Ia tidak sedang mengitari taman yang penuh bungabunga
rok panjangnya telah bercampur noda
kerudung mungil yg menyisakan seraut wajah terciprat amis darah memerah
Ia memanggil ibunya
Ia mencari ayahnya
Ia terus berlari diantara reruntuhan kota
pada sebuah sudut, dibawah gedung yang tercarutmarut
Ia menemukannya
ayahibu berpelukan dengan luka
tertembus tembakan
penuh cinta, kecupan dilayangkan pada keningkening kedua malaikat hatinya
seucap Syahadat, menemani tertutupnya mata
gadis tersenyum mengiring perjalanan akhir atas Syahid mereka
Dia.. gadis kecil di layar kaca
betapa ingin kukejar dan meraih sisasisa harapnya
[ Kau tau, manisku... setiap yang berhati ibu ingin menemani juangmu. sayang aku tak dilahirkan di kota sucimu. maka dari sini kukirim setangkup doa untuk keselamatan dan 'kemerdekaan' bangsamu ]
berlarilari mencari arah
mendekap sebuah Kitab
disebelah tangan lain menenteng boneka
Ia tidak sedang mengitari taman yang penuh bungabunga
rok panjangnya telah bercampur noda
kerudung mungil yg menyisakan seraut wajah terciprat amis darah memerah
Ia memanggil ibunya
Ia mencari ayahnya
Ia terus berlari diantara reruntuhan kota
pada sebuah sudut, dibawah gedung yang tercarutmarut
Ia menemukannya
ayahibu berpelukan dengan luka
tertembus tembakan
penuh cinta, kecupan dilayangkan pada keningkening kedua malaikat hatinya
seucap Syahadat, menemani tertutupnya mata
gadis tersenyum mengiring perjalanan akhir atas Syahid mereka
Dia.. gadis kecil di layar kaca
betapa ingin kukejar dan meraih sisasisa harapnya
[ Kau tau, manisku... setiap yang berhati ibu ingin menemani juangmu. sayang aku tak dilahirkan di kota sucimu. maka dari sini kukirim setangkup doa untuk keselamatan dan 'kemerdekaan' bangsamu ]
Label:
perempuan di keheningan
11/10/10
KENANGAN SUATU MALAM
Oleh Ibuk'e Cah Cilik
Suatu malam,anakku meminta
untk bermain petak umpet
dihalaman rumah.Jujur
saja,karena waktu itu bulan
hanya membentuk lengkung
sabit maka ku tawarkan
padanya bentuk permainan lain
yang tidak terlalu mengundang
resiko,demi mengatasi
kekhawatiranku.Namun
rupanya,keinginan dia tak
mungkin lg kucegah.Akhirnya
kuturuti juga.
Malam itu,kami berteman
kerlip kunangkunang,dan pijar
gemintang.Angin berhembus
lembut,seperti hendak memberi
ruang terluasnya untk kami
berdua.
"Buk,tutuplah mata sampai
pada hitunganku ke
10,setelahnya br boleh dibuka
dan temukanlah aku
dipersembunyianku.Ibu
menghadap ke pohon mangga
itu ya.mulai satu,dua..."begitu
bebernya pnjglebar,pelan suara
anakku menghilang,sebelum
sempat kukatakan padanya
untk tidak sembunyi diantara
semak belukar.
Hampir setengah jam aku
mencari,tak menemu walau
sekedar bayang.Tapi seperti
apapun,seorg Ibu tetaplah
memiliki naluri.Tak kupungkiri
aku sangat ketakutan.Kucoba
tenangkan diri dan mengatur
nafas.Aku diam untk beberapa
menit.Berusaha untk
mendengar sekedar jejak
langkah ataupun irama
nafasnya.Benar,ku tangkap
sekelebat bayangan bocah
kecilku.
Merasa telah aman,terpikir
olehku untk balik
sembunyi.Dengan maksud agar
dia mengerti,apa yg ibunya rasa
ktka anaknya tak didapati di
tmpt biasanya.Gerakku
mengendapendap,lantas diam
dibelakangnya dgn jarak
beberapa meter saja berbatas
ilalang yg meninggi.
Rupanya dia mulai kebingungan
mencariku.Kubiarkan sejenak !
akhirnya dia benarbenar
menangis.
Adakah ibu yg tega melihat
anaknya menangis ? kupeluk
tubuh mungilnya dari
belakang,kucium keningnya lalu
kubiarkan dia mendekapku erat
dgn sisa isaknya yang tertahan.
"besok malam mau main bgni
lg,Nak ?" tanyaku sembari
mengusap rambutnya.
Ia menggelengkan kepala dgn
cepat dan memelukku erat.
"Baiklah,kita pulang ya.sudah
larut,waktunya Kau untk
melelap."dia mengangguk dan
tersenyum lantas memintaku
untk menggendongnya.
[ Ketika aku selalu diam dan
menuruti segala
permainanmu,BUKAN berarti
aku mempermainkanmu ]
potret malam, Hkg 11 oktbr 2010.
potret malam, Hkg 11 oktbr 2010.
Label:
ibuk'e cah cilik
09/10/10
KU HENINGKAN CINTA
Oleh Ibuk'e Cah Cilik
Kau pikir aku peduli ?
dengan angin yg kian membadai
dengan gemuruh ombak yg
menggelombang
dengan panas yg kian
mengerontang
musim yang tak tentu arah
aku tak peduli
sebab yang kumengerti
di kota ini kutanam cinta yg tak
kenal mati.
[ menutup sajak tentang
cinta.sbab di hati saja kan
kutuliskan segala,tentang rindu
yg mendendam,tentang kasih yg
begitu dalam.kelak
kubukukan,untuk Kau baca
kemudian ]
dengan angin yg kian membadai
dengan gemuruh ombak yg
menggelombang
dengan panas yg kian
mengerontang
musim yang tak tentu arah
aku tak peduli
sebab yang kumengerti
di kota ini kutanam cinta yg tak
kenal mati.
[ menutup sajak tentang
cinta.sbab di hati saja kan
kutuliskan segala,tentang rindu
yg mendendam,tentang kasih yg
begitu dalam.kelak
kubukukan,untuk Kau baca
kemudian ]
Label:
ibuk'e cah cilik
08/10/10
KETIKA MERPATI MENJELMA GAGAK HITAM
Oleh Ibuk'e Cah Cilik
Ini perihal Kampung
kita,Sayang...
dimana kita pernah meng-
karunkan sekotak kenang
tentang benderang purnama
diteras rumah,
anakanak gemulai
menari,berkidung dan tertawa
renyah,
kerlip kunangkunang mengintip
dengan kedip hendak
menyentuh bahagia yg kita cicip
Ini perihal Kota tempat kita
menyulam cita,Sayang...
yang jernih airnya serupa
bening kaca
aneka puspa mekar
disudutsudut taman
semesta bersahaja,mengkaribi
manusia
teduh,tentram
hari ini,
bukan tanpa sebab
bila akhirnya nestapa itu kita
cecap
kehilangan yang runtut,
bala' yang berantai..
adalah ulah tangantangan kita
yang serakah
adalah gambaran jiwajiwa kita
yang carutmarut
gelap,pekat tanpa cahaya
kini Melatimelati berkelopak
Kamboja
kini Merpatimerpati menjelma
Gagak hitam,
bukan karena siapasiapa,
hanya kita
salah kita.
kita,Sayang...
dimana kita pernah meng-
karunkan sekotak kenang
tentang benderang purnama
diteras rumah,
anakanak gemulai
menari,berkidung dan tertawa
renyah,
kerlip kunangkunang mengintip
dengan kedip hendak
menyentuh bahagia yg kita cicip
Ini perihal Kota tempat kita
menyulam cita,Sayang...
yang jernih airnya serupa
bening kaca
aneka puspa mekar
disudutsudut taman
semesta bersahaja,mengkaribi
manusia
teduh,tentram
hari ini,
bukan tanpa sebab
bila akhirnya nestapa itu kita
cecap
kehilangan yang runtut,
bala' yang berantai..
adalah ulah tangantangan kita
yang serakah
adalah gambaran jiwajiwa kita
yang carutmarut
gelap,pekat tanpa cahaya
kini Melatimelati berkelopak
Kamboja
kini Merpatimerpati menjelma
Gagak hitam,
bukan karena siapasiapa,
hanya kita
salah kita.
Label:
ibuk'e cah cilik
02/10/10
UNTUK ANAKKU
Oleh Jejak Jejak Senja
04 November 2009
jam 21:19
malam ini sunyi Nak...hanya
desahan nafas ibu yang terasa
berat tertahan, menimang
beban kerinduan akan
kehadiranmu !! Sungguh sekejap
pun tak dapat ibu pejamkan
mata, karena angan sibuk
menelusuri, mengais sebuah
jawaban dari segelintir
tanya, sedang apakah engkau di
sana ? Bila saat ini raga kita
terpisah.. bukan karena ibu tak
lagi mengasihimu, namun jauh
dari itu, ibu hanya ingin mewujudkan
apa yang menjadi
pengharapanmu..meski semua
tetap kita letakkan kembali pada Sang
Penentu, tapi sekali lagi ibu
katakan... ibu ingin memberi yang
ibu mampu lakukan, walau
sesak di dada ini sebagai
tebusan, sungguh ibu tak
menuntut lebih, ibu hanya ingin
engkau tersenyum ...
jam 21:19
malam ini sunyi Nak...hanya
desahan nafas ibu yang terasa
berat tertahan, menimang
beban kerinduan akan
kehadiranmu !! Sungguh sekejap
pun tak dapat ibu pejamkan
mata, karena angan sibuk
menelusuri, mengais sebuah
jawaban dari segelintir
tanya, sedang apakah engkau di
sana ? Bila saat ini raga kita
terpisah.. bukan karena ibu tak
lagi mengasihimu, namun jauh
dari itu, ibu hanya ingin mewujudkan
apa yang menjadi
pengharapanmu..meski semua
tetap kita letakkan kembali pada Sang
Penentu, tapi sekali lagi ibu
katakan... ibu ingin memberi yang
ibu mampu lakukan, walau
sesak di dada ini sebagai
tebusan, sungguh ibu tak
menuntut lebih, ibu hanya ingin
engkau tersenyum ...
Label:
jejak jejak senja
TENTANGKU
Oleh Jejak Jejak Senja
14 Januari 2010
jam 10:06
mewakili jawaban atas sbuah
pertanyaan......ktka kau tny"
Anda udah ibu2,tp kok suka
bola "...sy hny bljr memaknai
KEHIDUPAN,spt sbuah
pertandingan !ada aturan yg
membatasi gerak laku
kita,dimana lbh diperlukan
brfikir n brtindak ketimbang
brbicara.ada resiko dr stiap
tendangan yg terlesat.meleset
atau goal !trkadang harus rela
menerima peringatan atas
kesalahan,bhkan jika berulang
maka kartu kuning jd
ancaman.smua itu hny demi
langkah selanjutnya tuk lbh
teliti dan brhati hati.sportif,ktka
sang pengadil trpaksa
melayangkan lembar
merah,mengeluarkan langkah
meski usaha kt tlah susah
payah,tetapi itu krn kesalahan
dr diri kt..dgn bgtu,ada saat
merenung,introspeksi,pd
pertandingan berikutnya sanksi
jgn sampai menghampiri
lg...dan..jika brhasil mencetak
sukses melalui Goal,ingat bhw
itu hasil dari kerjasama..teman2
team,doa penonton,cuaca yg
brsahabat,dan keberuntungan
itu dari SANG PENCIPTA KAKI
INDAH pemainnya..belajar
menerima kekalahan dgn
lapang dada,menghargai
apapun dan siapapun yg ada di
sekeliling kt,krn tanpa itu
smua,kt bukanlah siapa2.tidak
trlalu penting warna,model dan
wujud busana team yg
dikenakan,tetapi KESATUAN
TEKAD untk merealisasikan
sbuah kemenangan...maaf,hny
ini yg bs ku jelaskan.
jam 10:06
mewakili jawaban atas sbuah
pertanyaan......ktka kau tny"
Anda udah ibu2,tp kok suka
bola "...sy hny bljr memaknai
KEHIDUPAN,spt sbuah
pertandingan !ada aturan yg
membatasi gerak laku
kita,dimana lbh diperlukan
brfikir n brtindak ketimbang
brbicara.ada resiko dr stiap
tendangan yg terlesat.meleset
atau goal !trkadang harus rela
menerima peringatan atas
kesalahan,bhkan jika berulang
maka kartu kuning jd
ancaman.smua itu hny demi
langkah selanjutnya tuk lbh
teliti dan brhati hati.sportif,ktka
sang pengadil trpaksa
melayangkan lembar
merah,mengeluarkan langkah
meski usaha kt tlah susah
payah,tetapi itu krn kesalahan
dr diri kt..dgn bgtu,ada saat
merenung,introspeksi,pd
pertandingan berikutnya sanksi
jgn sampai menghampiri
lg...dan..jika brhasil mencetak
sukses melalui Goal,ingat bhw
itu hasil dari kerjasama..teman2
team,doa penonton,cuaca yg
brsahabat,dan keberuntungan
itu dari SANG PENCIPTA KAKI
INDAH pemainnya..belajar
menerima kekalahan dgn
lapang dada,menghargai
apapun dan siapapun yg ada di
sekeliling kt,krn tanpa itu
smua,kt bukanlah siapa2.tidak
trlalu penting warna,model dan
wujud busana team yg
dikenakan,tetapi KESATUAN
TEKAD untk merealisasikan
sbuah kemenangan...maaf,hny
ini yg bs ku jelaskan.
Label:
jejak jejak senja
SEPASANG MATA
Oleh Jejak Jejak Senja
Nak...ibu menuliskan ini msh
dgn situasi yg sama,antara
membenarkan jawaban yg
hendak ibu jelaskan
kepadamu,atau ragu untk
menjabarkannya !tetapi
menimbang dr semua
itu,bukankah akan lbh tak
bijaksana jika ibu membiarkan
pertanyaanmu terhempas bgtu
saja oleh berputarnya
waktu....bibir
mungilmu,melontarkan tanya "
Bunda...benda apakah yg
terbesar di dunia ? " .serta
merta ibu trtawa,dalam
kebingungan.tp kini,ibu ingn
mengatakannya,mungkin benda
yg kau maksud adalah
SEPASANG MATA.yg jika
engkau,ibu atau yg bc catatan
ini memilikinya,maka kt mampu
menyaksikan segala kebesaran
yg ada.dgn kedua bola mata,kt
mampu menatap setiap sudut2
candi Borobudur,yg kau blg itu
keajaiban dunia oleh krn
kemegahannya.dgn kedua mata
bening
kt,gajah..badak..onta..samudera..luasnya
hutan rimba,semuanya mampu
trcakup hny dgn kedua mata
kita.jika engkau sudah
memahami,bhw SEPASANG
MATA ini bgtu besar dan
berarti..maka milikilah itu dgn
segenap kecintaanmu trhadap
yg menciptakannya
kepadamu.bersyukurlah untk
hal itu,jaga jernihnya selalu.
Untk arjuna kecilku,terima
kasih ats pertnynmu dan juga
nilai2 ulanganmu.Ibu sgt
bahagia...
Hongkong, 18.01.2010
dgn situasi yg sama,antara
membenarkan jawaban yg
hendak ibu jelaskan
kepadamu,atau ragu untk
menjabarkannya !tetapi
menimbang dr semua
itu,bukankah akan lbh tak
bijaksana jika ibu membiarkan
pertanyaanmu terhempas bgtu
saja oleh berputarnya
waktu....bibir
mungilmu,melontarkan tanya "
Bunda...benda apakah yg
terbesar di dunia ? " .serta
merta ibu trtawa,dalam
kebingungan.tp kini,ibu ingn
mengatakannya,mungkin benda
yg kau maksud adalah
SEPASANG MATA.yg jika
engkau,ibu atau yg bc catatan
ini memilikinya,maka kt mampu
menyaksikan segala kebesaran
yg ada.dgn kedua bola mata,kt
mampu menatap setiap sudut2
candi Borobudur,yg kau blg itu
keajaiban dunia oleh krn
kemegahannya.dgn kedua mata
bening
kt,gajah..badak..onta..samudera..luasnya
hutan rimba,semuanya mampu
trcakup hny dgn kedua mata
kita.jika engkau sudah
memahami,bhw SEPASANG
MATA ini bgtu besar dan
berarti..maka milikilah itu dgn
segenap kecintaanmu trhadap
yg menciptakannya
kepadamu.bersyukurlah untk
hal itu,jaga jernihnya selalu.
Untk arjuna kecilku,terima
kasih ats pertnynmu dan juga
nilai2 ulanganmu.Ibu sgt
bahagia...
Hongkong, 18.01.2010
Label:
jejak jejak senja
YANG TAK ADA
Oleh Jejak Jejak Senja
23 Januari 2010
jam 22:10
tepat ketika takbir
menggema,malam menjelang
lebaran.kulipat lembaran
keinginan,kuselipkan rapat2
dlm kantong hatiku. Tidak dgn
airmata aku hrs menegarkan
jiwa,ktka menyaksikan teman2
asyik memamerkan baju dan
sepatu baru yg dibelikan
orgtua,atau celoteh mereka
tntg makanan2 sbg hidangan
stlh sholat ied brsama2..ku
telan ludah ! Itu smua yg tak
ada padaku.dan airmata tak
akan mampu menciptakan
ketiadaan itu
kehadapanku...paginya,saat
smua brgandengan tangan
menuju masjid raya,,aku brjalan
sndr tanpa sesiapa,baju lamaku
kadang jd sumber trtawaan,blm
lg sandal jepit sepasang yg
brbeda warna ! Lagi lagi aku
harus diam memendam.
jam 22:10
tepat ketika takbir
menggema,malam menjelang
lebaran.kulipat lembaran
keinginan,kuselipkan rapat2
dlm kantong hatiku. Tidak dgn
airmata aku hrs menegarkan
jiwa,ktka menyaksikan teman2
asyik memamerkan baju dan
sepatu baru yg dibelikan
orgtua,atau celoteh mereka
tntg makanan2 sbg hidangan
stlh sholat ied brsama2..ku
telan ludah ! Itu smua yg tak
ada padaku.dan airmata tak
akan mampu menciptakan
ketiadaan itu
kehadapanku...paginya,saat
smua brgandengan tangan
menuju masjid raya,,aku brjalan
sndr tanpa sesiapa,baju lamaku
kadang jd sumber trtawaan,blm
lg sandal jepit sepasang yg
brbeda warna ! Lagi lagi aku
harus diam memendam.
Label:
jejak jejak senja
RINDU
Oleh Jejak Jejak Senja
28 April 2010
jam 15:37
Riuh
resah
kuredam gundah
gelegar
getar
rindu di ujung senar
waktu
menindihtumpangkan sadarku
retaskan
kesanggupan
inikah bagian
sempurnanya penantian
menekuknekuk jemari
angka maju dan mundur
tentu dan teratur
ah,,,tertunduk
disimpul semu
jam 15:37
Riuh
resah
kuredam gundah
gelegar
getar
rindu di ujung senar
waktu
menindihtumpangkan sadarku
retaskan
kesanggupan
inikah bagian
sempurnanya penantian
menekuknekuk jemari
angka maju dan mundur
tentu dan teratur
ah,,,tertunduk
disimpul semu
Label:
jejak jejak senja
01/10/10
CATATAN BIJI KECAMBAH
Oleh Jejak Jejak Senja
30 April 2010
jam 8:45
Dua biji tanaman tergeletak
bersisian didalam tanah musim
semi yang subur.
Biji Pertama,berkata:
"aku ingin tumbuh ! aku ingin
menghujamkan akarakarku
dalamdalam ke tanah di
bawahku.dan menusukkan
kecambahkecambahku untuk
menembus lapisan tanah
diatasku.
aku ingin menebarkan
kuncupkuncupku yang lembut
laksana panjipanji yg
mengumumkan datangnya
musim semi...
aku ingin menikmati
kehangatan mentari di wajahku
serta berkah embun fajar diatas
kuntumkuntum bungaku".
dan ia pun,tumbuh.
Biji Kedua,berkata:
"aku takut.kalau aku
mengarahkan akarakarku
ketanah bawah sana,aku tdk
tau apa yg akan kuhadapi
didalam kegelapan.
bila aku mencari jalan melalui
tanah yg keras disana,boleh jadi
aku merusakkan
kecambahkecambahku yang
halus...
bagaimana pula kalau aku
membiarkan pucukpucukku
terbuka dan seekor bekicot
mencoba melahapnya ? dan aku
memekarkan
kembangkembangku,seorang
anak kecil mungkin akan
merenggutku dari tanah.
tidak ! jauh lebih baik bagiku
untk menanti disini sampai
keadaan menjadi aman.
dan ia pun,menunggu.
suatu pagi selang duahari
seekor ayam yang mengaisngais
mencari makan diatas tanah
permulaan musim semi
tadi,akhirnya menemukan biji
yang tengah menunggu itu,dan
secepat kilat menelannya.
( catatan ringan ini,ku tulis
setelah menerima telpon dari
Arjuna kecilku,,,entah
mengapa,,tetapi kelak atau
bhkan hari ini,Ia akan
membacanya,meski blm cukup
untk dipahami.terimakasihku
untk cintamu)
jam 8:45
Dua biji tanaman tergeletak
bersisian didalam tanah musim
semi yang subur.
Biji Pertama,berkata:
"aku ingin tumbuh ! aku ingin
menghujamkan akarakarku
dalamdalam ke tanah di
bawahku.dan menusukkan
kecambahkecambahku untuk
menembus lapisan tanah
diatasku.
aku ingin menebarkan
kuncupkuncupku yang lembut
laksana panjipanji yg
mengumumkan datangnya
musim semi...
aku ingin menikmati
kehangatan mentari di wajahku
serta berkah embun fajar diatas
kuntumkuntum bungaku".
dan ia pun,tumbuh.
Biji Kedua,berkata:
"aku takut.kalau aku
mengarahkan akarakarku
ketanah bawah sana,aku tdk
tau apa yg akan kuhadapi
didalam kegelapan.
bila aku mencari jalan melalui
tanah yg keras disana,boleh jadi
aku merusakkan
kecambahkecambahku yang
halus...
bagaimana pula kalau aku
membiarkan pucukpucukku
terbuka dan seekor bekicot
mencoba melahapnya ? dan aku
memekarkan
kembangkembangku,seorang
anak kecil mungkin akan
merenggutku dari tanah.
tidak ! jauh lebih baik bagiku
untk menanti disini sampai
keadaan menjadi aman.
dan ia pun,menunggu.
suatu pagi selang duahari
seekor ayam yang mengaisngais
mencari makan diatas tanah
permulaan musim semi
tadi,akhirnya menemukan biji
yang tengah menunggu itu,dan
secepat kilat menelannya.
( catatan ringan ini,ku tulis
setelah menerima telpon dari
Arjuna kecilku,,,entah
mengapa,,tetapi kelak atau
bhkan hari ini,Ia akan
membacanya,meski blm cukup
untk dipahami.terimakasihku
untk cintamu)
Label:
jejak jejak senja
SEBUAH MIMPI PAGI HARI
Oleh Jejak Jejak Senja
03 Mei 2010
jam 8:02
Tersaksikan kemilau embun
pada pucukpucuk dedaunan
mimpi pagi ini ku awali
Sayang,,,
jika benar enampuluh detik ini
teramat berharga,maka satu
hal yang akan kulakukan
sebelum mengantarmu pergi ke
sekolah,bergandengan tangan
sembari menyenandungkan lagu
tentang langit biru,adalah :
MEMELUKMU.
Ya,mewakili segala rasa yang
membuncah di dadaku,betapa
teramat kumengasihimu.seperti
perjalanan hari yang bersanding
dgn Sang mentari
begitu inginku,dampingimu
sepanjang setapak yang kita
lewati
pada rimbun pepohonan,kita
titipkan
dua penggal kata :
BERSAMA,BAHAGIA
Jangan gugurkan spt luruh
daundaun kuning dimusim
kemarau
biarkan katakata itu menempel
pd warna teduhnya yg
menghijau
Sayang,,
jika enampuluh detik ini
teramat berarti,satu hal yang
ingin kulakukan sebelum
kumelepasmu,untk memasuki
ruang kelas dan Kau memulai
sederetan aktifitas,yang
tanpaku,adalah mengatakan
dgn jelas : IBU
MENGASIHIMU,NAK
sembari kulayangkan
kecupkasihku di keningmu,,dan
Kau pun berlalu,menghambur
dlm pelukan dunia
kecilmu,menyisakan secuil
senyum,untukku.
dan taukah Sayang ?
Kupinta pada alam
jangan bangunkan tidurku dulu
sebelum lonceng berdentang
sebelas kali
lantas ku bebas 'memiliki'mu
lagi
ah,,
rupanya bel dirumah ini yang
berbunyi terlebih dahulu,
membuyarkan sepenggal mimpi
indahku
dan memaksaku kembali buka
mata
menatap dunia,,,tanpamu
jam 8:02
Tersaksikan kemilau embun
pada pucukpucuk dedaunan
mimpi pagi ini ku awali
Sayang,,,
jika benar enampuluh detik ini
teramat berharga,maka satu
hal yang akan kulakukan
sebelum mengantarmu pergi ke
sekolah,bergandengan tangan
sembari menyenandungkan lagu
tentang langit biru,adalah :
MEMELUKMU.
Ya,mewakili segala rasa yang
membuncah di dadaku,betapa
teramat kumengasihimu.seperti
perjalanan hari yang bersanding
dgn Sang mentari
begitu inginku,dampingimu
sepanjang setapak yang kita
lewati
pada rimbun pepohonan,kita
titipkan
dua penggal kata :
BERSAMA,BAHAGIA
Jangan gugurkan spt luruh
daundaun kuning dimusim
kemarau
biarkan katakata itu menempel
pd warna teduhnya yg
menghijau
Sayang,,
jika enampuluh detik ini
teramat berarti,satu hal yang
ingin kulakukan sebelum
kumelepasmu,untk memasuki
ruang kelas dan Kau memulai
sederetan aktifitas,yang
tanpaku,adalah mengatakan
dgn jelas : IBU
MENGASIHIMU,NAK
sembari kulayangkan
kecupkasihku di keningmu,,dan
Kau pun berlalu,menghambur
dlm pelukan dunia
kecilmu,menyisakan secuil
senyum,untukku.
dan taukah Sayang ?
Kupinta pada alam
jangan bangunkan tidurku dulu
sebelum lonceng berdentang
sebelas kali
lantas ku bebas 'memiliki'mu
lagi
ah,,
rupanya bel dirumah ini yang
berbunyi terlebih dahulu,
membuyarkan sepenggal mimpi
indahku
dan memaksaku kembali buka
mata
menatap dunia,,,tanpamu
Label:
jejak jejak senja