"Nyalain lilin donk,Ran.. korek
apinya disaku ransel sebelah
kiri." kata Bayu membuka
sunyi. Ia lalu berbaring disebelah
Rani yang masih duduk dengan bibir
gemetar. Tangan kanannya untuk
mengganjal kepala, sementara
jemari tangan kiri masih
digenggam Rani. Gadis itu
mengikut perintah Bayu. Ia
mulai mengeluarkan isi tas satu
persatu. Dua buah buku, alat
tulis dalam tepak kecil, alat
ibadah, senter, dll. Lilin
dinyalakan dan ditaruh diatas
meja segi empat usang itu. Rani
menghela nafas, sedikit lega
karena ada pijar
lentera. Ah, setidaknya ia bisa
menatap wajah sahabatnya yang
kadang menyebalkan itu.
"dasar
gelo. tau begini, mending kamu
ajak aku hujanhujanan saja
diluar." gerutu Rani. Bayu yang
lamatlamat
mendengarnya, tersenyum
geli.Tibatiba ada suara
mengagetkan mereka, seperti
panci jatuh. Rani ketakutan. ia
menggeser posisinya lebih
merapat ke Bayu. Dasar Bayu
nakal, melihat karibnya panik, ia
malah memasukkan sebuah
benda kecil ke punggung
Rani. kontan saja bocah itu
menjerit ! tangan Rani meraih
sebuah buku, dilemparkan didada
Bayu, hampir saja mengenai
wajahnya jika tangan Bayu tak
segera menangkis.
"Bayuuuu...!!!" kali ini Rani
teriak lebih kencang.
"Puas
kamu ? awwas, besuk pagi. aku
balas !" ancam Rani, dengan
memanyunkan bibir dan mata
agak melotot. Bayu terpingkalpingkal
mendapati reaksi Rani
begitu. Perlahan, Bayu membuka
buku yang ditimpukkan padanya
tadi. sementara Rani sudah sedikit
tenang, membereskan ranselnya
kembali.
"hahaha.. darimana kamu
dapatkan gambargambarku ini Ran? wah
diamdiam kamu pengagum
lukisanku juga ya. tuch buktiya
kamu kliping." ledeknya pada Rani
sambil menunjukkan salahhsatu
gambr yang ia buat setahun yang
lalu. muka Rani memerah, untung
Bayu tak melihatnya.
"jangan GR ya. aku kan cuman
ngumpulin aja, buat temen aku
kalo duduk diatas punggung
kerbau. wkwkwk.." Rani
menyangkal lembut.
"halaaah. mana ada maling
ngaku !" balas Bayu sengit.
"pokoknya, tidak !! lagian, kalo
udah tau aku maling, kenapa
ditanya?. lain kali atiati
nyimpennya ya." goda Rani
menutupi kekalahannya. Mereka
tertawa kemudian. Dua jam
mereka habiskan waktu diruang
itu. Hujan tak mau berhenti.
Rani membangunkan Bayu yang baru
saja memejamkan mata...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar