01/10/10

CATATAN BIJI KECAMBAH
Oleh Jejak Jejak Senja

30 April 2010
jam 8:45

Dua biji tanaman tergeletak
bersisian didalam tanah musim
semi yang subur.
Biji Pertama,berkata:
"aku ingin tumbuh ! aku ingin
menghujamkan akarakarku
dalamdalam ke tanah di
bawahku.dan menusukkan
kecambahkecambahku untuk
menembus lapisan tanah
diatasku.
aku ingin menebarkan
kuncupkuncupku yang lembut
laksana panjipanji yg
mengumumkan datangnya
musim semi...
aku ingin menikmati
kehangatan mentari di wajahku
serta berkah embun fajar diatas
kuntumkuntum bungaku".
dan ia pun,tumbuh.
Biji Kedua,berkata:
"aku takut.kalau aku
mengarahkan akarakarku
ketanah bawah sana,aku tdk
tau apa yg akan kuhadapi
didalam kegelapan.
bila aku mencari jalan melalui
tanah yg keras disana,boleh jadi
aku merusakkan
kecambahkecambahku yang
halus...
bagaimana pula kalau aku
membiarkan pucukpucukku
terbuka dan seekor bekicot
mencoba melahapnya ? dan aku
memekarkan
kembangkembangku,seorang
anak kecil mungkin akan
merenggutku dari tanah.
tidak ! jauh lebih baik bagiku
untk menanti disini sampai
keadaan menjadi aman.
dan ia pun,menunggu.
suatu pagi selang duahari
seekor ayam yang mengaisngais
mencari makan diatas tanah
permulaan musim semi
tadi,akhirnya menemukan biji
yang tengah menunggu itu,dan
secepat kilat menelannya.
( catatan ringan ini,ku tulis
setelah menerima telpon dari
Arjuna kecilku,,,entah
mengapa,,tetapi kelak atau
bhkan hari ini,Ia akan
membacanya,meski blm cukup
untk dipahami.terimakasihku
untk cintamu)

SEBUAH MIMPI PAGI HARI
Oleh Jejak Jejak Senja

03 Mei 2010
jam 8:02

Tersaksikan kemilau embun
pada pucukpucuk dedaunan
mimpi pagi ini ku awali
Sayang,,,
jika benar enampuluh detik ini
teramat berharga,maka satu
hal yang akan kulakukan
sebelum mengantarmu pergi ke
sekolah,bergandengan tangan
sembari menyenandungkan lagu
tentang langit biru,adalah :
MEMELUKMU.
Ya,mewakili segala rasa yang
membuncah di dadaku,betapa
teramat kumengasihimu.seperti
perjalanan hari yang bersanding
dgn Sang mentari
begitu inginku,dampingimu
sepanjang setapak yang kita
lewati
pada rimbun pepohonan,kita
titipkan
dua penggal kata :
BERSAMA,BAHAGIA
Jangan gugurkan spt luruh
daundaun kuning dimusim
kemarau
biarkan katakata itu menempel
pd warna teduhnya yg
menghijau
Sayang,,
jika enampuluh detik ini
teramat berarti,satu hal yang
ingin kulakukan sebelum
kumelepasmu,untk memasuki
ruang kelas dan Kau memulai
sederetan aktifitas,yang
tanpaku,adalah mengatakan
dgn jelas : IBU
MENGASIHIMU,NAK
sembari kulayangkan
kecupkasihku di keningmu,,dan
Kau pun berlalu,menghambur
dlm pelukan dunia
kecilmu,menyisakan secuil
senyum,untukku.
dan taukah Sayang ?
Kupinta pada alam
jangan bangunkan tidurku dulu
sebelum lonceng berdentang
sebelas kali
lantas ku bebas 'memiliki'mu
lagi
ah,,
rupanya bel dirumah ini yang
berbunyi terlebih dahulu,
membuyarkan sepenggal mimpi
indahku
dan memaksaku kembali buka
mata
menatap dunia,,,tanpamu