Mata beningnya menampung
gelisah
berlarilari mencari arah
mendekap sebuah Kitab
disebelah tangan lain
menenteng boneka
Ia tidak sedang mengitari taman
yang penuh bungabunga
rok panjangnya telah
bercampur noda
kerudung mungil yg menyisakan
seraut wajah
terciprat amis darah memerah
Ia memanggil ibunya
Ia mencari ayahnya
Ia terus berlari diantara
reruntuhan kota
pada sebuah sudut, dibawah
gedung yang tercarutmarut
Ia menemukannya
ayahibu berpelukan dengan luka
tertembus tembakan
penuh cinta, kecupan
dilayangkan
pada keningkening kedua
malaikat hatinya
seucap Syahadat, menemani
tertutupnya mata
gadis tersenyum mengiring
perjalanan akhir atas Syahid
mereka
Dia.. gadis kecil di layar kaca
betapa ingin kukejar dan
meraih sisasisa harapnya
[ Kau tau, manisku... setiap yang
berhati ibu ingin menemani
juangmu. sayang aku tak
dilahirkan di kota sucimu. maka
dari sini kukirim setangkup doa
untuk keselamatan dan
'kemerdekaan' bangsamu ]